Benteng Ferangi: Jejak Sejarah Kolonial di Ambon – Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa ini. Salah satu yang paling menarik adalah Benteng Ferangi, yang terletak di Ambon, Maluku. Benteng ini memiliki peran penting dalam sejarah kolonialisme di Indonesia, terutama dalam masa pendudukan Portugis dan Belanda. Dengan arsitektur yang megah dan nilai historis yang tinggi, Benteng Ferangi menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi.
Sejarah Benteng Ferangi
Benteng Ferangi dibangun oleh Portugis pada tahun 1575 sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan. Benteng ini juga dikenal dengan nama Benteng Kota Laha atau Benteng Victoria, yang menjadi simbol kekuasaan kolonial di wilayah timur Indonesia. Pada masa itu, benteng ini di gunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah, yang menjadi komoditas utama perdagangan dunia.
Namun, pada tahun 1605, Belanda berhasil merebut benteng ini dari tangan Portugis dan menjadikannya sebagai pusat administrasi mereka di Maluku. Sejak saat itu, Benteng Ferangi menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk perlawanan masyarakat Ambon terhadap penjajahan.
Baca Juga : Museum Siwalima: Menyelami Sejarah dan Budaya Maluku di Pusat Warisan Nusantara
Keunikan Arsitektur Benteng Ferangi
Benteng Ferangi memiliki desain arsitektur khas kolonial yang mencerminkan gaya pertahanan Eropa pada abad ke-16 dan ke-17. Berikut beberapa keunikan yang dimiliki benteng ini:
1. Struktur Kokoh dengan Material Batu
Benteng ini di bangun dengan material batu yang kuat, menjadikannya tahan terhadap serangan dan cuaca ekstrem. Struktur ini memungkinkan benteng bertahan selama berabad-abad.
2. Meriam Berukuran Besar
Di pintu masuk benteng, terdapat sejumlah meriam besar yang dahulu di gunakan untuk mempertahankan wilayah dari serangan musuh. Meriam ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin melihat peninggalan militer zaman kolonial.
3. Pemandangan Strategis ke Teluk Ambon
Benteng Ferangi terletak di lokasi yang strategis, memungkinkan pengawasan terhadap jalur pelayaran dan perdagangan di Teluk Ambon. Dari benteng ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang indah sekaligus memahami pentingnya lokasi ini dalam sejarah perdagangan rempah-rempah.
Benteng Ferangi sebagai Saksi Perjuangan
Benteng Ferangi bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga menjadi saksi perjuangan masyarakat Indonesia melawan penjajahan. Pada masa kolonial, benteng ini menjadi pusat perlawanan terhadap Portugis dan Belanda. Banyak pejuang lokal yang berusaha merebut kembali benteng ini sebagai simbol kemerdekaan.
Selain itu, benteng ini juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai kelompok masyarakat yang secara bertahap mulai menempati wilayah sekitarnya setelah di tinggalkan oleh Belanda dan Portugis. Kelompok-kelompok ini kemudian berkembang menjadi komunitas yang berkontribusi dalam pembentukan Kota Ambon.
Benteng Ferangi di Era Modern
Saat ini, Benteng Ferangi telah menjadi bagian dari markas militer, sehingga akses untuk wisatawan terbatas. Pengunjung yang ingin melihat benteng ini harus mendapatkan izin khusus dari pihak militer. Meskipun demikian, wisatawan masih dapat menikmati bagian luar benteng dan melihat berbagai peninggalan sejarah yang ada di sekitarnya.
Pemerintah daerah Maluku terus berupaya menjaga kelestarian benteng ini sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Berbagai upaya pemugaran di lakukan untuk mempertahankan struktur asli benteng dan meningkatkan daya tarik wisata sejarah di Ambon.